Perbandingan Jumlah Sertifikasi ISO Negara ASEAN
Nafa Dwi Arini
1 day ago

Perbandingan Jumlah Sertifikasi ISO Negara ASEAN

Perbandingan Jumlah Sertifikasi ISO Negara ASEAN

Gambar Ilustrasi Perbandingan Jumlah Sertifikasi ISO Negara ASEAN

Untuk dapat bersaing secara global, khususnya dalam menghadapi perdagangan bebas, standar internasional menjadi penting untuk diterapkan. Semakin banyak jumlah standar internasional yang diadopsi, maka semakin siap setiap negara dalam menghadapi perdagangan bebas. Pada artikel ini, penulis akan menjelaskan tiga standar internasional yang populer, yaitu standar ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 22000 serta membandingkan jumlah perolehan setiap negara ASEAN di tahun 2013 ketiga standar tersebut.

1. ISO 9001: 2015

ISO 9001: 2015 adalah standar internasional sistem manajemen mutu. Standar ini bertujuan membantu organisasi agar dapat menunjukan kepada pelanggan bahwa mereka menawarkan produk dengan kualitas yang konsisten. ISO 9001: 2015 merupakan salah satu standar yang paling banyak diterapkan di organisasi seluruh dunia. Dari data yang diumumkan oleh ISO, jumlah organisasi yang sudah tersertifikasi ISO 9001 mencapai lebih dari 1,1 juta (Lazarte, 2015) lebih spesifik, pada kawasan ASEAN, jumlah organisasi yang sudah tersertifikasi ISO 9001 adalah sebanyak 42.655. Jumlah sertifikat ISO 9001 pada setiap negara ASEAN dapat dilihat pada gambar 1. Dari gambar tersebut diketahui dengan jumlah sertifikat ISO 9001 terbanyak adalah Malaysia, yaitu sebanyak 12.002 buah. Kemudian, peringkat kedua diduduki oleh Thailand dengan jumlah sertifikat sebanyak 8.901 buah. Indonesia adalah negara terbanyak ketiga, dengan sertifikasi ISO 9001 sebanyak 7.890 buah. Adapun empat negara dengan jumlah sertifikat ISO 9001 paling sedikit, yaitu Myanmar (112 sertifikat), Brunai Darussalam (88 sertifikat), Laos (22 sertifikat), dan Kamboja (18 sertifikat).

2. ISO 14001 : 2015

ISO 14001: 2015 adalah standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan. Standar tersebut membantu organisasi untuk mengelola lingkungan secara sistematis agar dapat memberikan kontribusi pada pilar lingkungan secara berkelanjutan. Beberapa hasil yang dapat diharapkan dengan penerapan ISO 14001: 2015 antara lain : (1) peningkatan kinerja lingkungan, (2) pemenuhan kewajiban kepatuhan, dan (3) pencapaian tujuan lingkungan (ISO, 2015).

Berdasarkan data yang keluarkan ISO, jumlah organisasi yang sudah tersertifikasi ISO 14001 sudah lebih dari 300 ribu (Naden, 2005). Lebih spesifik, pada kawasan ASEAN, jumlah organisasi yang sudah tersertifikasi ISO 14001 adalah sebanyak 10.376. Dari jumlah sertifikat tersebut, negara Thailand adalah negara terbanyak dalam menerapakan ISO 14001, yaitu sebanyak 3.150. Kemudian, peringkat kedua disusul oleh Malaysia sebanyak 2.244 sertifikat, dan peringkat ketiga dipegang oleh Singapura sebanyak 1.864 sertifikat. Sedangkan Indonesia berada pada peringkat keempat terbanyak, yaitu sebanyak 1.558 sertifikat. Sama seperti jumlah sertifikasi ISO 9001, empat negara dengan jumlah sertifikat ISO 14001 paling sedikit, yaitu Brunai Darussalam (29 serifikat), Kamboja (8 sertifikat), Myanmar (7 sertifikat), dan Laos (2 sertifikat). Jumlah sertifikat ISO 14001 pada setiap negara ASEAN dapat dilihat pada gambar 2.

3. ISO 22000: 2005

ISO 22000: 2005 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan sistem manajemen keamanan pangan, dimana organisasi dalam rantai makanannya harus dapat menunjukkan kemampuannya dalam mengendalikan bahaya keamanan pangan. Tujuan ISO 22000 : 2005 adalah untuk memastikan bahwa makanan yang dibuat telah aman saat dikonsumsi oleh manusia (ISO, 2005).

Berdasarkan data yang keluarkan ISO, jumlah organisasi yang sudah tersertifikasi ISO 22000 telah lebih dari 26 ribu. Untuk kawasan ASEAN, jumlah sertifikasi 22000 yang telah dikeluarkan sebanyak 1.413. Malaysia adalah negara dengan jumlah sertifikasi ISO 22000 terbanyak yaitu 389. Setelah itu, Vietnam menempati posisi kedua (311 sertifikat), dan Thailand menduduki peringkat ketiga (278 sertifikat). Sedangkan untuk Indonesia, sertifikat ISO 22000 yang dimiliki adalah sebanyak 262 buah, dan Indonesia berada di peringkat keempat. Brunai Darussalam (3 serifikat), Laos (3 sertifikat), Kamboja (2 sertifikat), dan Myanmar (2 sertifikat) merupakan empat negara dengan jumlah sertifikat ISO 22000 paling sedikit.

Berdasarkan jumlah sertifikasi tiga standar yakni ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 22000 di masing-masing negara ASEAN, dapat dilihat bahwa Indonesia berada di atas rata-rata. Setidaknya Indonesia lebih unggul dari Brunai Darussalam, Laos, Kamboja, FIlipina, dan Myanmar.

Referensi: Disadur dengan sedikit penyesuaian dari tulisan I Gede Mahatma Yuda Bakti, yangberjudul Kesiapan Negara ASEAN dalam menghadapai MEA: Ditinjau dari jumlah sertifikasi ISO pada Majalah Quality Management Magazine Edisi 3, September2015 yang dterbitkan oleh LIPI

Terima Kasih,

Khairul Umam, ST, MBA
Multiple Training & Consulting / PT Mutu Tunas Cipta
Jalan Tanah Abang 1 No. 11F, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Email : [email protected]
Whatsapp : 081 6888 476 (MUTU ISO)

About the author
Nafa Dwi Arini Sebagai penulis artikel di unitkompetensi.com

Nafa Dwi Arini adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Nafa membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.

Sebagai seorang konsultan di Unitkompetensi.com, Nafa Dwi Arini telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.

Nafa Dwi Arini selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.

6 Alasan Kamu Harus Memiliki Sertifikat Kompetensi BNSP

Sertifikat BNSP bukan hanya selembar kertas, tapi bukti nyata bahwa kamu kompeten dan siap bersaing di dunia kerja profesional. Berikut ini alasannya!

Pengakuan Resmi Negara

Sertifikat BNSP diakui secara nasional oleh pemerintah Republik Indonesia, menjadikannya bukti kompetensi yang sah dan terpercaya.

Nilai Tambah di Dunia Kerja

Memiliki sertifikat BNSP akan meningkatkan daya saing kamu dalam melamar pekerjaan dan mendapatkan promosi jabatan.

Berlaku Secara Nasional & Internasional

Karena mengacu pada standar kompetensi, sertifikat BNSP juga dapat diterima di luar negeri, terutama di negara yang punya kerjasama MRA (Mutual Recognition Arrangement).

Meningkatkan Kepercayaan Klien

Dengan memiliki sertifikat kompetensi, kamu menunjukkan profesionalitas dan keandalan kepada mitra bisnis maupun klien.

Syarat Wajib di Banyak Proyek

Banyak proyek pemerintah dan swasta mensyaratkan tenaga kerja bersertifikat BNSP untuk menjamin kualitas dan keamanan pekerjaan.

Berpeluang Dapat Penghasilan Lebih

Sertifikat kompetensi membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi atau proyek freelance bernilai besar.

Image Description

Hubungi Kami Sekarang untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi BNSP, termasuk akses ke pelatihan/training yang tersedia di seluruh Indonesia. Kami siap membantu Anda dalam proses sertifikasi dan memberikan pengalaman pelatihan yang komprehensif, mendukung pengembangan keterampilan profesional Anda di segala bidang konstruksi.

Inilah Sertifikat Profesi BNSP Paling Populer Bulan Ini!

Bergabunglah bersama ribuan tenaga kerja tersertifikasi lainnya! Cek skema kompetensi BNSP terpopuler bulan ini dan segera daftarkan diri Anda untuk meningkatkan peluang karier.

Rekomendasi Artikel Terkait Topik Ini

Jelajahi konten lainnya yang masih berkaitan dengan pembahasan kali ini. Artikel-artikel berikut bisa membantu Anda mendapatkan informasi lebih lengkap, wawasan tambahan, atau sudut pandang yang berbeda.