
Nafa Dwi Arini
1 day agoDasar Hukum Persetujuan Bangunan Gedung: Pentingnya PBG dalam Pembangunan
Dasar Hukum Persetujuan Bangunan Gedung wajib dipahami sebelum membangun! Pelajari peraturan PBG terbaru dan cara pengajuannya di sini.

Gambar Ilustrasi Dasar Hukum Persetujuan Bangunan Gedung: Pentingnya PBG dalam Pembangunan
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan standar teknis yang berlaku. Sebelumnya dikenal sebagai Izin Mendirikan Bangunan (IMB), PBG kini menjadi syarat mutlak dalam proses pembangunan di Indonesia. Mengapa hal ini penting? Tanpa PBG, sebuah bangunan dianggap ilegal dan berpotensi menimbulkan masalah hukum di kemudian hari. Selain itu, PBG memastikan bahwa setiap bangunan memenuhi standar keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesesuaian fungsi, sehingga menciptakan lingkungan yang tertib dan aman bagi masyarakat.
Baca Juga: Sertifikat BNSP Public Speaking: Pengakuan Resmi untuk Karier Profesional
Peralihan dari IMB ke PBG: Latar Belakang dan Tujuan
Sejarah Singkat IMB dan Alasan Perubahan
Sebelum adanya PBG, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) telah lama menjadi syarat utama dalam proses pembangunan di Indonesia. Namun, seiring perkembangan zaman dan kebutuhan akan efisiensi birokrasi, pemerintah memandang perlu adanya reformasi dalam sistem perizinan bangunan. IMB dianggap kurang fleksibel dan sering menjadi hambatan dalam percepatan investasi dan pembangunan.
Perubahan ini diinisiasi dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021. Melalui regulasi ini, IMB resmi digantikan oleh Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dengan harapan dapat menyederhanakan proses perizinan dan meningkatkan kepatuhan terhadap standar teknis bangunan.
Tujuan Utama Penerapan PBG
Penerapan PBG bertujuan untuk memastikan bahwa setiap bangunan yang didirikan memenuhi standar teknis yang ditetapkan, sehingga menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penghuninya. Selain itu, PBG diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses perizinan, mendorong investasi, dan memastikan kesesuaian bangunan dengan rencana tata ruang wilayah.
Baca Juga: Sertifikat BNSP Public Speaking: Pengakuan Resmi untuk Karier Profesional
Landasan Hukum PBG di Indonesia
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Undang-Undang ini menjadi dasar utama dalam pengaturan bangunan gedung di Indonesia. Di dalamnya diatur mengenai persyaratan administratif dan teknis yang harus dipenuhi dalam mendirikan bangunan, termasuk kewajiban untuk memiliki izin mendirikan bangunan yang kini dikenal sebagai PBG.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021
Peraturan ini merupakan turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja yang secara spesifik mengatur mengenai PBG. Di dalamnya dijelaskan prosedur pengajuan, persyaratan, serta standar teknis yang harus dipenuhi oleh pemilik bangunan. Peraturan ini juga menekankan pentingnya kesesuaian bangunan dengan rencana tata ruang dan wilayah.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2020
Peraturan ini merupakan perubahan kedua atas peraturan sebelumnya yang mengatur tentang izin mendirikan bangunan gedung. Di dalamnya terdapat penyesuaian terkait prosedur dan persyaratan teknis seiring dengan diberlakukannya PBG sebagai pengganti IMB.
Baca Juga: Sertifikat BNSP Pertanian: Syarat, Manfaat, dan Prospek Karier
Prosedur Pengajuan Persetujuan Bangunan Gedung
Langkah-langkah Pengajuan PBG
Untuk mengajukan PBG, pemohon harus mengikuti beberapa tahapan, antara lain:
- Mempersiapkan dokumen persyaratan, seperti gambar rencana teknis bangunan, bukti kepemilikan tanah, dan dokumen pendukung lainnya.
- Mengajukan permohonan melalui Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) yang dapat diakses secara online.
- Menunggu proses verifikasi dan evaluasi oleh dinas terkait.
- Setelah disetujui, pemohon akan menerima PBG sebagai izin resmi untuk memulai pembangunan.
Dokumen dan Persyaratan yang Diperlukan
Beberapa dokumen yang umumnya diperlukan dalam pengajuan PBG meliputi:
- Formulir permohonan yang telah diisi lengkap.
- Salinan identitas pemohon (KTP atau akta pendirian perusahaan).
- Bukti kepemilikan atau pemanfaatan tanah.
- Gambar rencana teknis bangunan yang mencakup arsitektur, struktur, dan utilitas.
- Analisis mengenai dampak lingkungan (jika diperlukan).
- Dokumen lain sesuai ketentuan yang berlaku di daerah setempat.
Baca Juga: Rahasia Sukses Bisnis: Mengapa Sertifikasi ISO Menjadi Kunci Keberhasilan Perusahaan Modern?
Pentingnya PBG dalam Pembangunan
::contentReference[oaicite:0]index=0
About the author

Nafa Dwi Arini adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Nafa membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.
Sebagai seorang konsultan di Unitkompetensi.com, Nafa Dwi Arini telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.
Nafa Dwi Arini selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.
6 Alasan Kamu Harus Memiliki Sertifikat Kompetensi BNSP
Sertifikat BNSP bukan hanya selembar kertas, tapi bukti nyata bahwa kamu kompeten dan siap bersaing di dunia kerja profesional. Berikut ini alasannya!
Pengakuan Resmi Negara
Sertifikat BNSP diakui secara nasional oleh pemerintah Republik Indonesia, menjadikannya bukti kompetensi yang sah dan terpercaya.
Nilai Tambah di Dunia Kerja
Memiliki sertifikat BNSP akan meningkatkan daya saing kamu dalam melamar pekerjaan dan mendapatkan promosi jabatan.
Berlaku Secara Nasional & Internasional
Karena mengacu pada standar kompetensi, sertifikat BNSP juga dapat diterima di luar negeri, terutama di negara yang punya kerjasama MRA (Mutual Recognition Arrangement).
Meningkatkan Kepercayaan Klien
Dengan memiliki sertifikat kompetensi, kamu menunjukkan profesionalitas dan keandalan kepada mitra bisnis maupun klien.
Syarat Wajib di Banyak Proyek
Banyak proyek pemerintah dan swasta mensyaratkan tenaga kerja bersertifikat BNSP untuk menjamin kualitas dan keamanan pekerjaan.
Berpeluang Dapat Penghasilan Lebih
Sertifikat kompetensi membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi atau proyek freelance bernilai besar.
Hubungi Kami Sekarang untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi BNSP, termasuk akses ke pelatihan/training yang tersedia di seluruh Indonesia. Kami siap membantu Anda dalam proses sertifikasi dan memberikan pengalaman pelatihan yang komprehensif, mendukung pengembangan keterampilan profesional Anda di segala bidang konstruksi.
Inilah Sertifikat Profesi BNSP Paling Populer Bulan Ini!
Bergabunglah bersama ribuan tenaga kerja tersertifikasi lainnya! Cek skema kompetensi BNSP terpopuler bulan ini dan segera daftarkan diri Anda untuk meningkatkan peluang karier.
Rekomendasi Artikel Terkait Topik Ini
Jelajahi konten lainnya yang masih berkaitan dengan pembahasan kali ini. Artikel-artikel berikut bisa membantu Anda mendapatkan informasi lebih lengkap, wawasan tambahan, atau sudut pandang yang berbeda.