10 Klausul ISO 45001:2018 (Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan)
Nafa Dwi Arini
1 day ago

10 Klausul ISO 45001:2018 (Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan)

10 Klausul ISO 45001:2018 (Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan)

Gambar Ilustrasi 10 Klausul ISO 45001:2018 (Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan)

Klausul ISO 45001 – ISO 45001:2018 adalah standar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau SMK3 internasional, yang berfungsi mengatur secara proaktif terkait SMK3 untuk pencegahan cidera dan penyakit yang ditimbulkan di lingkungan kerja dan akibat kerja. Catatan penting bahwa seluruh perusahaan terutama konstruksi untuk menerapkan ISO 45001:2018 sebagai manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

Sebelum beralih, ISO 45001:2018 juga dikenal dengan OHSAS 18001 dengan 4 klausulnya, yang kemudian menjadi 10 klausul setelah menjadi ISO 45001. Dan berikut adalah 10 klausul 45001:2018.

10 Klausul ISO 45001:2018 (Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan)
Baca Juga: Kisah Sukses Pekerja Konstruksi yang Dapat Dijadikan Inspirasi

10   Klausul ISO 45001:2018 (SMK3)

1 ) Ruang lingkup (Scope)

Pada klausul yang pertama ini berisi seputar ruang lingkup SMK3, ini bertujuan untuk meningkatkan analisa dalam kesehatan dan keselamatan kerja.

2 ) Acuan Normatif (Normative Reference)

3 ) Istilah dan definisi (Terms And Definitions)

4 ) Konteks Organisasi (Context Of The Organization)

Pada klausul ini terdapat perbedaan yang mendasar dengan OHSAS 18001. Karena pada klausul 4 di ISO 45001:2018 baru membahas konteks organisasi yang mana tidak ada pada klausul OHSAS 18001. Seningga membuat ISO 45001:2018 fokus kepada konteks organisasi.

Tidak hanya itu pada klausul keempat ini juga membahas kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan seperti shareholder, pemerintah pemasok dan juga masyarakat sekitar dan mempertimbangkan isu-isu K3 internal serta eksternal.

5 ) Kepemimpinan (Leadership)

Klausul kelima pada ISO 45001:2018 memiliki perbedaan dengan versi yang sebelumnya, yakni peran kuat pada top level manajemen. Pada ISO 45001:2018, top level manajemen mempunyai peran kepemimpinan yang lebih kuat terhadap SMK3. Selain itu organisasi juga melibatkan karyawan/pekerja untuk mencapai K3.

6 ) Perencanaan (planning)

Klausul 6 berisi tentang identifikasi dan analisis risiko atau bahaya, yang tidak terdapat pada klausul OHSAS 18001. Adapun faktor pertimbangan risiko dan bahaya adalah sebagai berikut:

  • Kondisi dan kegiatan rutin dan non-rutin pada pekerjaan
  • Situasi darurat
  • Faktor manusia, mencakup pekerja, kontraktor, pengunjung dan tamu perusahaan
  • Perubahan terbaru atau yang baru diusulkan dalam organisasi, operasi kegiatan dan sistem manajemen K3
  • Kecelakaan kerja sebelumnya, baik internal atau eksternal organisasi termasuk penyebabnya
  • Perubahan pengetahuan atau informasi tentang bahaya
  • Faktor sosial, seperti beban kerja, jam kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi.

7 ) Dukungan (support)

Klausul selanjutnya membahas persyaratan tentang komunikasi, dokumentasi dan sumber daya. Organisasi perlu memastikan bahwa karyawan di semua tingkatandiberi penyuluhan serta informasi terkait kebijakan SMK3.

8 ) Operasional (operation)

Klausul ini menayatakan organisasi harus melakukan penilaian kegiatan atau aktivitas yang mempunyai dampak terhadap K3 secara signifikan dan menetapkan proses tertulis untuk kegiatan yang terdapat dalam ruang lingkup SMK3.

Disini juga menunjukan perbedaan antara ISO 45001:2018 dengan OHSAS 18001 yaitu dengan adanya fokus terhadap contractors, procurement dan juga outsourching.

9 ) Performance evaluation

Organisasi perlu menjelaskan tentang cara mengukur, memantau, menganalisis dan mengevaluasi SMK3. Klausul ini meliputi rencana untuk program audit, baik itu internal maupun eksternal.

10 ) Peningkatan (Improvement) Klausul ini membahas tentang upaya peningkatan secara spesifik, organisasi perlu melakukan tindakan peningkatan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam Sistem Manajemen K3. Dalam melakukan tindakan peningkatan, organisasi harus melakukan penyelidikan insiden, penyelidikan ketidaksesuaian, dan tindakan perbaikan berkelanjutan.

About the author
Nafa Dwi Arini Sebagai penulis artikel di unitkompetensi.com

Nafa Dwi Arini adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Nafa membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.

Sebagai seorang konsultan di Unitkompetensi.com, Nafa Dwi Arini telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.

Nafa Dwi Arini selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.

6 Alasan Kamu Harus Memiliki Sertifikat Kompetensi BNSP

Sertifikat BNSP bukan hanya selembar kertas, tapi bukti nyata bahwa kamu kompeten dan siap bersaing di dunia kerja profesional. Berikut ini alasannya!

Pengakuan Resmi Negara

Sertifikat BNSP diakui secara nasional oleh pemerintah Republik Indonesia, menjadikannya bukti kompetensi yang sah dan terpercaya.

Nilai Tambah di Dunia Kerja

Memiliki sertifikat BNSP akan meningkatkan daya saing kamu dalam melamar pekerjaan dan mendapatkan promosi jabatan.

Berlaku Secara Nasional & Internasional

Karena mengacu pada standar kompetensi, sertifikat BNSP juga dapat diterima di luar negeri, terutama di negara yang punya kerjasama MRA (Mutual Recognition Arrangement).

Meningkatkan Kepercayaan Klien

Dengan memiliki sertifikat kompetensi, kamu menunjukkan profesionalitas dan keandalan kepada mitra bisnis maupun klien.

Syarat Wajib di Banyak Proyek

Banyak proyek pemerintah dan swasta mensyaratkan tenaga kerja bersertifikat BNSP untuk menjamin kualitas dan keamanan pekerjaan.

Berpeluang Dapat Penghasilan Lebih

Sertifikat kompetensi membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi atau proyek freelance bernilai besar.

Image Description

Hubungi Kami Sekarang untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi BNSP, termasuk akses ke pelatihan/training yang tersedia di seluruh Indonesia. Kami siap membantu Anda dalam proses sertifikasi dan memberikan pengalaman pelatihan yang komprehensif, mendukung pengembangan keterampilan profesional Anda di segala bidang konstruksi.

Inilah Sertifikat Profesi BNSP Paling Populer Bulan Ini!

Bergabunglah bersama ribuan tenaga kerja tersertifikasi lainnya! Cek skema kompetensi BNSP terpopuler bulan ini dan segera daftarkan diri Anda untuk meningkatkan peluang karier.

Rekomendasi Artikel Terkait Topik Ini

Jelajahi konten lainnya yang masih berkaitan dengan pembahasan kali ini. Artikel-artikel berikut bisa membantu Anda mendapatkan informasi lebih lengkap, wawasan tambahan, atau sudut pandang yang berbeda.